Wednesday, October 27, 2010

LARI!

Butir hujan menari atasku

Cahaya sang raja pun khianatiku

Dinginnya kota ini membiusku

Bekukan semua inginku

Dedaunan bergesekan tunjukkan tawanya

Belai angin tak kurasakan lembutnya

Kasar, menyentak seolah murka

Terbangkan semua hasrat tersisa

Lisanku berontak, tumpahkan semuanya

Langkahku terpaku seolah terpatri

Pandangku gelap terbutakan kecewa

Pikir dan hati berteriak memaki

LARI!”, jerit mereka

Api kejenuhan membakarku habis

Gelapnya hati menyelubungi

Lautan itu mungkin mampu membasuhku,

Setitik cahaya di depan mampu menuntunku,

Mampukah?” raguku membuncah

Instingku berbisik, “Lari dan lihatlah!


-di tengah hujan musim kemarau-

No comments:

Post a Comment